Menurutnya, Kereta Api Panoramic mendapatkan antusiasme yang besar dari masyarakat pengguna jasa kereta api sejak diluncurkan pada Desember tahun lalu. Ia menilai kereta tersebut memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Budi juga memperkirakan jumlah kereta dan rute Kereta Panoramic bisa ditambah kedepannya karena minat masyarakat yang tinggi.
Adapun Kereta Panoramic diuji coba pada 24 Desember 2022, yang dirangkaikan pada perjalanan KA Taksaka Tambahan, rute Gambir-Yogyakarta (PP). Selain memiliki jendela yang lebih besar, kereta ini juga memiliki sejumlah fasilitas lainnya, seperti kursi yang dinilai lebih nyaman, toilet yang lebih luas dengan sensor otomatis, televisi, rak bagasi khusus, makanan, minuman, snack, dan selimut.
Dari masa percobaan operasi tersebut, kata dia, PT KAI mendapat sejumlah masukan dari pelanggan terkait langkah peningkatan layanan KA tersebut sehingga akhirnya diberhentikan sementara pengoperasiannya. Salah satu masukan dari pengguna adalah pengurangan jumlah kursi penumpang di setiap gerbongnya dari sebelumnya 46 kursi menjadi 38 kursi.
"Supaya semua penumpang bisa memiliki pengalaman sama dalam menikmati perjalanan," kata dia.
Sementara itu, untuk memastikan aspek keselamatan dari Kereta Panoramic, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian (DJKA) telah melakukan serangkaian pengujian baik statis maupun dinamis. Pengujian yang dilakukan diantaranya yaitu pengujian dimensi, ruang batas sarana, berat, pengereman, keretakan, pembebanan, sirkulasi udara, temperatur, kebisingan, intensitas cahaya dan kebocoran. Hasilnya, dua unit Kereta Panoramic telah dinyatakan lulus pengujian.
RIANI SANUSI PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini