Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menuturkan, Kementerian Perdagangan berupaya meningkatkan ekspor dan total nilai perdagangan khususnya ke negara mitra dagang strategis dan nontradisional.
“Peluang ekspor Indonesia ke Arab Saudi masih sangat terbuka lebar. Untuk itu, kami mengajak para pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan optimal sehingga ekspor Indonesia ke Arab Saudi semakin meningkat,” ujar Didi.
Atase Perdagangan, Riyadh Gunawan menuturkan momen tersebut diharapkan dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk semakin dikenal oleh masyarakat Arab Saudi. Ia menyatakan akan terus mendorong lebih banyak kerja sama dengan pelaku usaha Arab Saudi untuk meningkatkan ekspor nonmigas.
Kepala ITPC Jeddah Muhammad Rivai Abbas juga menilai potensi perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi perlu dimanfaatkan lebih optimal. Melalui penandatanganan kerja sama ini, Rovai berharap hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara akan semakin meningkat.
Adapun penandatanganan delapan kerja sama ini difasilitasi Kementerian Perdagangan, KBRI Riyadh, dan KJRI Jeddah. Sebagai informasi, selama Januari hingga November tahun lalu, total perdagangan Indonesia dan Arab Saudi mencapai US$7 miliar atau meningkat 45,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 4,8 miliar. Sedangkan total perdagangan kedua negara pada 2021 mencapai US$ 5,5 miliar.
RIANI SANUSI PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini