Sementara faktor dari dalam negeri yang memperkuat indeks dolar hari ini berasal dari sikap pasar yang memantau perkembangan perpolitikan Indonesia. Salah satunya adalah isu reshuffle oleh presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Salah satu penyebabnya adalah deklarasi pencalonan Anis Baswedan sebagai calon presiden 2024 yang di usung oleh Partrai NasDem membawa polemik tersendiri. Bahkan, NasDem merasa tidak bersalah dalam pencalonan tersebut dan masih tetap mendukung pemerintahan saat ini sampai 2024," kata Ibrahim.
Akibat deklarasi pencalonan itu, menurut dia, partai politik-partai politik pengusung pemerintah terutama PDI Perjuanagn kembali berteriak keras dan menganggap Partai NasDem melakukan manuver politik yang kurang etis saat masa jabatan Jokowi masih berlangsung.
"Sehingga Partai Nasdem perlu menarik diri menteri-menterinya dari Kabinet Indonesia Maju. Partai NasDem harus menghargai sikap Jokowi jika betul menterinya terkena reshuffle karena sudah tidak ada kecocokan dengan kebijakan Jokowi saat ini," ujar Ibrahim.
Ia melanjutkan, pelaku pasar berharap gonjang-ganjing memanasnya perpolitikan itu segera di selesaikan dengan meresuffle menteri-menteri yang di usung oleh Partai NasDem.
Lebih jauh, ia menilai sentimen-sentimen itu akan mempengaruhi kondisi perpolitikan dalam negeri yang berimbas terhadap pemulihan perekonomian Indonesia. "Apalagi Presiden Joko Widodo selalu mengkritik gagasan Partai NasDem dalam pengusung Anis Baswedan sebagai Calon Presiden 2024 yang dianggap menonjolkan politik identitas, walaupun Anis Baswedan menampiknya."
Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah dibuka berfluktuatif pada esok hari. Nilai tukar rupiah diprediksi melemah di rentang 15.600 - 15.670 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Data Inflasi Picu Kecemasan Suku Bunga BI Naik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.