Tak hanya itu, dunia saat ini juga masih dihadapkan pada konflik geopolitik Russia-Ukraina. Walhasil, harga-harga komoditas mengalami kenaikan. Hal itu pula yang mendorong terjadinya inflasi tinggi di seluruh dunia—terutama di negara maju.
“Tahun 2022 menjadi tahun yang brutal bagi perekonomian, termasuk bagi negara-negara besar di dunia. Meski begitu, capaian Indonesia masih baik dibandingkan dengan negara-negara lain.itupin terlolong oleh ekspor komoditas yang meningkat tajam,” ujar Ibrahim.
Dia menyebut, secara makro, kondisi ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lain. Indikasinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat selama 2022. Adapun pada triwulan pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 4,83 persen. Kemudian meningkat menjadi 5,60 persen pada triwulan kedua, dan menjadi 5,77 persen pada triwulan ketiga. Sementara pada triwulan keempat, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan di bawah 5 persen.
“Kondisi ini bisa disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2022 diperkirakan diatas 5 persen,” kata Ibrahim.
Adapun untuk perdagangan Rabu besok, Ibrahim memperkirakan rupiah dibuka berfluktuatif, tetapi masih melemah direntang Rp. 15.590 hingga Rp. 15.650.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini