TEMPO.CO, Jakarta - Nilai rupiah menutup perdagangan Selasa, 3 Januari 2023, dengan pelemahan 28 poin di level Rp 15.601 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah juga sempat melemah 40 poin di level Rp 15.575 per dolar AS.
Di tengah pelemahan rupiah, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatatn indeks dolar terjadi lantaran pasar sedang menunggu sejumlah indikator ekonomi AS pekan ini. Termasuk nonfarm payroll untuk bulan Desember dan risalah terbaru The Fed, serta ekspetasi kebijakan moneter BoJ yang lebih ketat.
“Fokus minggu ini beralih ke rilis risalah pertemuan Desember The Fed yang akan dirilis pada hari Rabu (besok). Pasar akan mengamati lebih banyak sinyal dari bank sentral tentang apakah memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang,” ujar Ibrahim melalui keterangan tertulis, Selasa, 3 Januari 2023.
Ibrahim menyebut pasar memperkirakan probabilitas lebih dari 90 persen bahwa bank akan menaikkan suku bunga pada Februari mendatang sebesar 25 basis poin.
Sementara itu, dari dalam negeri, pelemahan rupiah hari ini terjadi seiring dengan perlambatan ekonomi global yang masih terjadi hingga kuartal akhir tahun 2022. Hal tersebut, kata Ibrahim, tidak terlepas dari efek lanjutan downside risk dari pandemi yang belum berakhir sepenuhnya.
Selanjutnya: Tahun 2022 menjadi tahun yang brutal ...