Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hilirisasi Bahan Tambang, Ini 5 Sumber Daya Alam Indonesia yang Diincar Negara Lain

image-gnews
Pekerja memperlihatkan bijih nikel. (ANTARA/HO-Antam)
Pekerja memperlihatkan bijih nikel. (ANTARA/HO-Antam)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai negara dengan sumber daya alam  melimpah, Indonesia memiliki banyak komoditas yang diminati negara lain. Melimpahnya komoditas itu harus dikelola dengan baik untuk kemajuan bangsa. Berikut ini beberapa sumber daya alam Indonesia yang amat diminati negara lain.

1. Bauksit

Dikutip dari publikasi Prarencana Pabrik Alum dari Bauksit, bauksit merupakan batuan tambang yang kaya akan kandungan alumina dan rendah kandungan besinya. Batuan ini sering disebut dengan bijih. Kandungan mineral bauksit beragam untuk bauksit yang berasal dari tempat berbeda.

Daerah penghasil bauksit di Indonesia antara lain Kalimantan Barat (Kendawangan, Ketapang, Pantas, Tayan, Sandai), Kepulauan Riau, Gunung Sewu (Jawa Tengah), Pulau Sumba dan Pulau Muna (Sulawesi Tenggara). Penambangan bauksit terbesar di Indonesia berada di Kalimantan barat, yang terbesar dilakukan oleh PT ANTAM (Persero) Tbk.

2. Nikel

Baca : Menperin, Hilirisasi Nikel Tetap Jalan, RI Negara Berdaulat

Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Mengutip artikel Indonesia Salah Satu Penghasil Tambang Terbesar di Dunia oleh feb.ugm.ac.id, Indonesia menempati posisi ketiga teratas di tingkat global dalam hal negara dengan cadangan nikel. Berdasarkan data US Geological Survey yang dipublikasikan Vale Indonesia, Indonesia memiliki 4 juta metrik ton cadangan nikel atau setara dengan 5% cadangan nikel dunia.

Lima kawasan tambang dan smelter nikel terbesar di tanah air, yaitu di Morowali (Sulawesi Tengah), Halmahera Timur (Maluku Utara), Kolaka (Sulawesi Tenggara), Pulau Gag (Papua Barat), Pulau Obi (Maluku Utara). Kekayaan alam ini membuat Indonesia berhasil menguasai lebih dari 20 persen total ekspor nikel dunia sekaligus menjadi eksportir nikel terbesar kedua untuk industri baja negara-negara Uni Eropa.

3. Emas

Mengutip artikel Indonesia Salah Satu Penghasil Tambang Terbesar di Dunia oleh feb.ugm.ac.id, Indonesia mencatatkan kontribusi sebesar 39 persen untuk produksi emas, yang berada di posisi kedua setelah China yang masih bisa bertahan sampai 30 tahun lagi.

Di Indonesia, terdapat 5 daerah penghasil emas, yakni Papua yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia, Sumbawa dengan kegiatan penambangan yang dibuka pada 2000, Martabe di daerah Sumatera Utara, Dompu (NTB) yang termasuk sumber emas dan mineral tertinggi di Indonesia, dan yang terakhir adalah Gunung Pongkor di Jawa Barat.

4. Batu bara

Salah satu bahan bakar fosil yang kerap dijadikan incaran para pebisnis kelas kakap ini juga masuk dalam daftar produk ekspor Indonesia paling laris. BPS merilis nilai ekspor batubara mencapai US$ 4,2 miliar. Batubara masih menjadi bahan baku utama pembakaran di dunia industri.

5. Besi dan baja

Besi dan baja mencatatkan nilai ekspor sebesar US$2,1 miliar. Besi menjadi material yang disukai berbagai jenis sektor karena bisa dimanfaatkan untuk pembuatan peralatan rumah tangga dan bangunan. Sementara, baja berfungsi sebagai bahan baku kendaraan termasuk kereta api dan relnya. 

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Baca : Mengenal Bauksit, Barang Tambang Indonesia yang Dilarang Ekspor oleh Jokowi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anjlok Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.053.000 per Gram

1 hari lalu

Seorang petugas menunjukkan koleksi emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2023.  Emas batangan Antam naik Rp 5.000 per gram setelah tidak bergerak pada hari sebelumnya. Tempo/Tony Hartawan
Anjlok Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.053.000 per Gram

Harga emas Antam anjlok ke level Rp 1.053.000 per gram dalam perdagangan Jumat, 29 September 2023


7 Keuntungan Menabung Emas, Bisa Jadi Dana Darurat

1 hari lalu

Tidak hanya sebagai simbol kemewahan, emas juga menjadi aset investasi yang menguntungkan. Simak harga emas 24 karat hari ini. Foto: Canva
7 Keuntungan Menabung Emas, Bisa Jadi Dana Darurat

Ada banyak keuntungan menabung emas. Beberapa diantaranya adalah nilainya yang stabil dan tidak terpengaruh inflasi. Berikut ini keuntungan lainnya.


Turun Rp 8.000, Harga Emas Antam Batangan Hari Ini Rp 1.058.000 per gram

1 hari lalu

Tidak hanya sebagai simbol kemewahan, emas juga menjadi aset investasi yang menguntungkan. Simak harga emas 24 karat hari ini. Foto: Canva
Turun Rp 8.000, Harga Emas Antam Batangan Hari Ini Rp 1.058.000 per gram

Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia, Kamis pagi turun Rp 8.000 menjadi Rp 1.058.000.


Mengenal Logam Mulia, Benarkah Aset Investasi yang Menjanjikan?

2 hari lalu

Petugas menunjukkan logam mulia di Galeri 24 Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022. Harga emas kembali tergelincir pada perdagangan Selasa (26/7) tertekan kenaikan imbal hasil surat utang Amerika Serikat (AS). Tempo/Tony Hartawan
Mengenal Logam Mulia, Benarkah Aset Investasi yang Menjanjikan?

Logam mulia dapat mempertahankan nilainya dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang sehingga cocok sebagai aset investasi. Apa nilai lebih lainnya?


Rekor Terbaru Emisi Karbon Global Sektor Energi, IEA: Capai 37 Miliar Ton

2 hari lalu

Ilustrasi emisi karbon. Pexels/Elina Araja
Rekor Terbaru Emisi Karbon Global Sektor Energi, IEA: Capai 37 Miliar Ton

International Energy Agency (IEA) mengungkapkan, emisi karbon dioksida (CO2) secara global dari sektor energi mencapai rekor tertinggi baru yaitu 37 miliar ton (Gt) pada 2022. Angka ini 1 persen lebh tinggi dibanding level sebelum pandemi.


IESR Perkirakan Permintaan Batu Bara di Indonesia Turun hingga 20 Persen setelah 2030

2 hari lalu

Ilustrasi Batu Bara. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
IESR Perkirakan Permintaan Batu Bara di Indonesia Turun hingga 20 Persen setelah 2030

Institute for Essential Services Reform (IESR) memprediksi akan terjadi penurunan permintaan batu bara di Indonesia setelah 2030.


Anjlok Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.066.000 per Gram

3 hari lalu

Tidak hanya sebagai simbol kemewahan, emas juga menjadi aset investasi yang menguntungkan. Simak harga emas 24 karat hari ini. Foto: Canva
Anjlok Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.066.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini anjlok ke level RP 1.066.000 per gram.


Jakarta Timur Jadi Target Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta, Banyak Cerobong Pabrik

3 hari lalu

Lokasi pembakaran untuk produksi arang di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis 31 Agustus 2023. Pelaku usaha itu diminta tutup permanen karena terbukti menyumbang polusi udara.  TEMPO.CO/Ohan
Jakarta Timur Jadi Target Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta, Banyak Cerobong Pabrik

Jakarta Timur memiliki banyak industri dan berpotensi menjadi salah satu penyumbang sumber polusi udara.


Menko Luhut: Penggunaan Batu Bara akan Dikurangi untuk Cegah Krisis Iklim

3 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitanmemberi sambutan saat peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 26 September 2023. Pada perdagangan perdana Bursa Karbon, BEI mencatat terdapat 13 transaksi dengan jumlah volume emis yang diperdagangkan mencapai 459.914 tCO2e. Selain itu, jumlah pengguna jasa bursa karbon saat ini baru mencapai 16 perusahaan. Tempo/Tony Hartawan
Menko Luhut: Penggunaan Batu Bara akan Dikurangi untuk Cegah Krisis Iklim

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan upaya pengurangan penggunaan batu bara untuk mencegah krisis iklim.


Jadi Tulang Punggung Industri Nikel, AEER: Buruh Malah Jadi Pihak Paling Menderita

3 hari lalu

Ilustrasi buruh. Pixabay
Jadi Tulang Punggung Industri Nikel, AEER: Buruh Malah Jadi Pihak Paling Menderita

Ironisnya, buruh juga menjadi pihak yang paling menderita akibat minimnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).