"Itu kita sepakati di Washington kemarin. Selanjutnya, adalah tidak boleh ada negara yang menutup hanya kepentingan negaranya dan membuat ekosistem perdagangan pangan bersoal. Contohnya, kami sudah terlanjur makan gandum sangat besar di Indonesia, kemudian ada negara yang sumber gandum kemarin menutup. Ini merusak ekosistem yang ada dan ini tidak boleh dibiarkan seperti itu," kata Syahrul.
Ia mengatakan Indonesia terkenal dengan alamnya yang subur, penduduknya yang banyak, sehingga sektor pertanian harus ditangani dengan serius. Apalagi, Indonesia memiliki kekayaan alam yang mendukung.
"Kenapa saya bilang begitu? Karena penduduk yang besar ini kan perlu makan. Dan bisa apa kita tanpa makanan?," ucapnya.
Dengan adanya pertanian yang mampuni, lowongan kerja bisa terserap lebih banyak, juga sektor ekonomi dan industri lain dapat berjalan dengan baik.
Syahrul meminta rakyat untuk berhenti bergantung pada impor. "Yang paling penting kita mau berani mengatakan, sepanjang rakyat masih bisa menanam berhentilah bergantung pada impor," ujarnya.
NABILA NURSHAFIRA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini