Cahyadi menjelaskan pihaknya tidak hanya mempersiapkan tiga lintas utama di Jawa, tetapi juga jalan akses penghubung ketiga lintas utama tersebut. Seperti misalnya dari Pantura ke Selatan itu ada dari Pejagan, Perupuk, Purwokerto. Kemudian yang di Timur ada dari Rembang, Blora, Cepu, Ngawi.
Lebih lanjut, Cahyadi menerangkan, ada beberapa kegiatan yang masih berlangsung sampai Nataru nanti, salah satunya adalah kegiatan penggantian jembatan Callender Hamilton (CH). Ada 38 unit jembatan di Jawa, yang sedang dalam proses pelaksanaan konstruksi.
“Memang ada beberapa yang mengganggu dan mengurangi kapasitas jalan kita sehingga menimbulkan antrean yang cukup panjang di antaranya di Jawa Tengah ini ada Jembatan CH Juana. Namun nanti pada saat arus Nataru akan kita siapkan jalur pengganti nya,” sebut Cahyadi.
Jalur Pansela bisa menjadi alternatif apabila jalur-jalur lainnya dalam kondisi yang cukup padat. Tetapi Cahyadi menyarankan untuk melintas di waktu siang hari karena penerangannya cukup, tetapi untuk malam hari, Dia menilai pengendara tetap melintas melalui jalur Pantura maupun jalan tol.
“Rata-rata kemantapan jalan nasional kita adalah 92 persen. Memang masih ada beberapa ruas yang belum mantap di lintas selatan seperti Jladri, kemudian di Purwekerto ada beberapa km yang masih perlu kita tingkatkan,” jelasnya.
RIRI RAHAYU | BISNIS
Baca Juga: Tol Semarang-Demak Sudah Dibuka, Warga Mengadu ke Ganjar Soal Ganti Rugi Belum Dibayar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.