TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa sudah banyak investor yang berminat berinvestasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Hal itu disampaikan Basuki saat menghadiri Forum Investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia (MITI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, kemarin.
Baca: Siapkan Rp 6 T untuk Jaringan Telekomunikasi IKN, Telkom Sebutkan Proyek yang Dibidik
"Yang ikut hampir 200. Mereka ingin investasi di IKN," ujar Basuki ketika ditemui di Kementerian PUPR, Kamis, 1 Desember 2022.
Dengan tingginya minat investor asing itu, Basuki yakin pembangunan IKN bisa utamanya didanai bukan dari APBN. Melainkan dari investasi murni maupun APBU--tergantung pada jenis kegiatannya. Misalnya, pembangunan jalan, air minum, pendidikan, rumah sakit.
"Mereka ingin investasi di situ," kata Basuki.
Selain Malaysia, pemerintah juga telah melakukan pertemuan dengan Jepang. Sedangkan pertemuan pemerintah Indonesia dan Korea Selatan ditindaklanjuti dengan penyusunan studi kelayakan.
Kendati demikian, Basuki belum bisa menyebut angka yang bakal diinvestasikan para penanam modal itu di IKN. "Baru di triwulan kedua atau ketiga tahun depan Pak Presiden baru mengantar investor ke IKN untuk membangun. Karena harus saya siapkan dulu," ucap Basuki.
Lebih lanjut, Juru Bicara Kementerian Kementerian PUPR Endra Atmawidjaja mengatakan bahwa investor Malaysia yang tertarik berinvestasi di IKN setidaknya berjumlah 183. Mereka berasal dari sektor properti, kesehatan, digital, startup, transportasi, hingga energi.
"Kami sudah konsolidasikan materi supaya bisa ditangkap dengan mudah oleh investor," kata Endra. "Pesan penting yang kami sampaikan adalah pemerintah sudah bekerja."
Selanjutnya: Kepala Otorita IKN sebelumnya...