Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji juga mengatakan hal senada. Dia menjelaskan kebutuhan Indonesia terhadap minyak bumi masih tinggi, sehingga untuk memenuhinya harus dilakukan impor crude atau BBM.
Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan peningkatan produksi minyak menjadi 1 juta barel pada tahun 2030 dengan melakukan berbagai upaya serta dukungan bagi KKKS. "Minyak harus ditingkatkan produksinya, walaupun Pemerintah juga menargetkan (produksi) gas di kemudian hari juga meningkat menjadi 12 BCFD," ujar dia dikutip dari laman resmi ESDM.
Untuk mencapai target produksi minyak bumi 1 juta barel ini, ada beberapa upaya yang dilakukan. Di antaranya optimasi produksi di lapangan eksisting, percepatan transformasi resources to production dengan mempercepat pengembangan lapangan baru dan lapangan yang tertunda, serta intensifikasi eksplorasi migas.
Pemerintah sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan institusi riset internasional untuk meningkatkan kualitas data melalui reprocessing dan re-interpretasi dalam rangka penemuan giant discovery.
Selain itu, peningkatan cadangan dan produksi migas juga dilaksanakan dengan eksplorasi termasuk pelaksanaan program Komitmen Kerja Pasti untuk menemukan prospek dan lead baru, penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) pada lapangan-lapangan yang berpotensi.
"Untuk mewujudkan rencana tersebut, Pemerintah juga menyiapkan berbagai upaya kebijakan baik fiskal maupun non-fiskal," kata Tutuka.
Baca: Yakin Kereta Cepat Beroperasi 2023, Luhut: Kemarin Banyak Masalah Teknis
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini