Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur sebelumnya melaporkan, selain adanya korban meninggal dunia, empat warganya mengalami luka-luka. Tim Reaksi Cepat BPBD setempat hingga kini masih melakukan pendataan di wilayah. Data sementara per pukul 14.11 WIB, rumah rusak berat sebanyak 7 unit.
Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 hingga 15 detik. Sementara BPBD Kota Sukabumi melaporkan warganya merasakan guncangan cukup kuat selama 7 sampai 10 detik.
Sedangkan BPBD Kabupaten Sukabumi menyampaikan adanya guncangan kuat selama 5 sampai 7 detik. Gempa juga dirasakan di Kabupaten Bandung selama 5 hingga 7 detik.
BMKG imbau warga tetap siaga
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau kepada pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi.
Warga di wilayah terdampak gempa diminta melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyarankan agar masyarakat memastikan tidak ada kerusakan struktur seperti kerusakan tiang rumah, kuda-kuda atap, dan kerusakan struktur lainnya akibat gempa Cianjur tersebut. "Di samping itu, tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dengan terus mengikuti pemutakhiran data dari instansi berwenang," ujarnya melalui keterangan resmi, Senin, 21 November 2022.
Baca juga: Menteri PUPR Blak-blakan Jelaskan Upaya Cegah Banjir dan Longsor di IKN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini