Selama akhir pekan ini, ia merasa tak sanggup membuka aplikasi Slack. Aplikasi itu biasa digunakan untuk berkomunikasi dengan seluruh rekan kerjanya.
Sebab, beredar kabar bahwa mulai Senin besok, seluruh akun Slack karyawan Tokopedia yang terdampak akan dinonaktifkan. Dengan begitu, mulai besok, akan semakin terang siapa saja rekan-rekannya yang dirumahkan.
Suasana sedih semakin menyelimuti ketika ia teringat sejumlah proyek yang pernah dilalui bersama timnya selama ia bekerja. Mengingat pengalaman itu membuatnya dan rekan-rekan tak hanya akrab secara profesional, namun juga secara personal.
Terlebih tak ada agenda perpisahan yang resmi setelah PHK massal ini terjadi. Pertemuan hanya dilakukan bersama tim dan bos C-level masing-masing divisi pada sore hari alias sebelum pengumuman resmi melalui email. Itu pun, ucap dia, hanya berlangsung satu jam.
Kompensasi Tokopedia
Dalam pertemuan sejam itu, ia menilai tak ada yang berkesan di agenda tersebut. Sebab, saat itu hanya dipaparkan penjelasan kantor mengenai langkah PHK ini dan kompensasi apa saja yang akan diberikan perusahaan.
"Nothing, sih. Karena kita tahu ya mereka ini basa-basi atau formalitas aja," ujarnya.
Selain berharap keuangan perseroan membaik usai pengurangan jumlah karyawan, ia berharap perusahaan juga dapat lebih stabil dan jeli dalam menjalankan strategi untuk bersaing dengan kompetitor. Sementara kepada rekan-rekan kerjanya yang terdampak PHK, ia berharap agar selalu sukses di mana pun mereka bekerja nantinya.
"Saya yakin kok yang terdampak layoff adalah orang-orang yang kompeten. Once Nakama (panggilan karyawan Tokopedia), always Nakama," tuturnya.
Baca juga: Ruangguru PHK Ratusan Karyawan karena Pasar Global Memburuk Secara Drastis
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini