TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, menyinggung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) B20 Summit. Blair menyebut IKN merupakan upaya Indonesia untuk memeratakan pembangunan.
"IKN ini adalah sesuatu yang dibuat untuk memastikan pembangunan di indiensia tidak hanya di daerah perkotaan atau Jawa," kata Blair di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Senin, 14 November 2022.
Tony berbicara dalam kapasitasnya sebagai Dewan Pengarah IKN. Dia awalnya ditunjuk Indonesia menjadi dewan pengarah bersama CEO SoftBank, Masayoshi Son. Namun, Masayoshi tak lagi menjadi anggota Dewan Pengarah IKN setelah Softabank mundur dari rencana investasinya di ibu kota baru.
Tony melanjutkan, pembangunan yang lebih inklusif dan merata ini dibutuhkan dalam kondisi dunia yang penuh tantangan. Hampir semua negara di dunia kini menghadapi ancaman risiko krisis iklim dan ketegangan geopolitik.
Untuk mencapai pemerataan pembangunan itu, diperlukan peran para pelaku usaha. Pelaku usaha bisa terlibat dalam berbagai inisiatif untuk mendorong sektor-sektor yang berpotensi berkembang pada masa mendatan, seperti energi bersih.
"Kita bayangkan, Indonesia memiliki banyak hal yang menggabungkan pertumbuhan dan energi bersih. Kadin meproduksi ide-ide green fund untuk EV, kendaraan listrik, dan mengumpulkan pembiayaan US$ 10 miliar," kata dia.
Blair mengimbuhkan, Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara yang ingin mencapai ekonomi yang berkelanjutan. Selain memindahkan ibu kota, Indonesia mengembangkan transisi energi dan hilirisasi industri.
"Membutuhkan pemerintah untuk komit melakukan perubahan. Di sisi lain, kerja sama publik dan swasta juga penting," katanya.
Baca: Ingatkan Lagi Otorita IKN Buka Lowongan Kerja, Ada 27 Posisi Lamaran yang Dibuka
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini