Sedangkan secara nominal, total transaksi mencapai Rp 141 miliar per bulan, atau tumbuh hingga 336 persen dibanding tahun lalu.
Trisno menuturkan BI bersama pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan perusahaan jasa sistem pembayaran akan terus melakukan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke desa-desa bahkan pedagang kaki lima.
Pemilik 25PM Coffee Nusa Dua, Raden Adrian Noor mengungkapkan sekitar 50 persen dari pengunjung kafe miliknya sudah menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran. Ia menyebutkan kini total pendapatannya mencapai 5 sampai 6 juta setiap hari.
‘’Sejak pandemi kami sudah mulai menggunakan QRIS, meminimalkan pegang uang dan pelanggan juga senang karena mereka bisa memilih mau bayar pakai apa saja,’’ kata Raden.
Sementara itu, Familia Jeria, Karyawan Ayam Kremes Bumbu Kuning yang berada di daerah Jimbaran, Bali juga mengungkapkan penggunaan QRIS membuat transaksi menjadi lebih mudah. Ia berujar total transaksi dengan menggunakan QRIS di tokonya kini bisa mencapai sekitar Rp 1 juta setiap harinya.
"Tidak repot menyediakan uang kembalian dan pembayarannya lebih cepat,’’ kata Familia.
Baca juga: Luhut Bicara Soal Pertemuan Bilateral RI di Sela-sela KTT G20: Ada yang Sangat Strategis
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini