Padahal sebelum ASO diberlakukan, Acoy berujar, STB hanya laku terjual dua sampai tiga unit per harinya. Penjualan pun paling banyak lima dalam sehari. “Setelah ASO, bisa tergantung toko masing-masing-masing ya, kadang-kadang ada sampai berapa puluh, bahkan ratusan,” tutur Acoy.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebelumnya memberlakukan ASO di 222 titik, termasuk Jabodetabek, dan penerapannya akan diperluas secara bertahap—ada 514 titik yang ditargetkan. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan penerapan ASO ini sesuai dengan Undang-Undang Cipta Keja.
"Ini merupakan amanat dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang di dalamnya disebutkan migrasi televisi terestrial diselesaikan paling lambat 2 November 2022 atau beberapa menit yang lalu," ujar Mahfud MD melalui siaran YouTube Kominfo, Kamis, 3 November 2022.
Sejalan dengan penerapan migrasi siaran televisi ini, pemerintah mulai mendistribusikanSTB untuk rumah tangga miskin secara nasional. STB disalurkan sejumlah 1.055.360 unit.
Sedangkan untuk wilayah Jabodetabek, pemerintah mengklaim sudah 99,3 persen STB yang dibagikan per Jumat pekan lalu. Bagi rumah tangga miskin yang belum mendapat bantuan hingga Rabu pekan lalu, Kominfo memastikan telah membuka posko aduan. Masyarakat bia mengubungi call center 159 atau ke nomor telepon Posko Respons Cepat Penanganan Bantuan STB terdekat.
Masyarakat rumah tangga miskin yang belum mendapat set top box gratis juga bisa mengajukan bantuan STB secara mandiri melalui situsweb cekbantuanstb.kominfo.go.id. Caranya dengan memasukan nomor induk kependudukan (NIK) dan kode captcha pada kolom yang tersedia.
Baca juga: Harga STB di Glodok Naik Tajam Setelah Migrasi TV Analog, Paling Murah Rp 300 Ribu
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini