4. The Fed Masih Agresif, Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Kenaikan Harga Komoditas
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan langkah agresif Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, untuk menaikkan suku bunga acuan bakal berpengaruh terhadap ekonomi global. Dia menyebut kenaikan itu akan menekan pertumbuhan ekonomi Amerika yang bakal merembet ke harga-harga komoditas.
“Mungkin itu akan mempengaruhi jelas terhadap proyeksi ekonomi dunia, pasti, karena dia ekonomi terbesar. Dan juga bisa mempengaruhi terhadap harga-harga komoditas, itu yang nanti harus kita antisipasi terus,” kata Sri Mulyani seusai rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Kamis, 22 September 2022.
Sri Mulyani berujar, negara akan terus mengantisipasi dampak kenaikan suku bunga acuan itu. The Fed sebelumnya mengerek suku bunga senilai 75 basis poin (bps) ke kisaran 3,00 sampai 3,25 persen.
Bendahara negara menganggap langkah The Fed tak terlepas dari anggapan bahwa tingginya inflasi menjadi sebuah ancaman. "Mereka sudah mengatakan bahwa prioritas utama dari The Fed adalah mengendalikan inflasi,” kata Sri Mulyani.
Baca selengkapnya di sini.
Baca: Sri Mulyani Beberkan 3 Prestasi Indonesia: Sangat Baik Tangani Covid-19, PDB, dan APBN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini