INFO BISNIS - Kementerian Pertanian berupaya memastikan implementasi teknologi di sektor pertanian dapat berjalan maksimal. Hal ini agar pertanian dapat menjaga ketahanan pangan. Salah satu langkah yakni dengan meningkatkan kemampuan para penyuluh.
"Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Untuk itu, Kementerian Pertanian terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyuluh melalui berbagai program yang kita miliki," tutur Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan bahwa tugas pokok dan fungsi penyuluh adalah meningkatkan kapasitas petani agar mau dan mampu mengimplementasikan terknologi sehingga produktivitas meningkat, menjamin kontinuitas produksi pertanian dan memperbaiki kualitas produk pertanian
“Tugas nya penyuluh harus mampu menjadi fasilitator yang baik agar petani mampu meningkatkan usaha tani nya. Penyuluh harus mendorong mengakses sarana pertanian, mengakses pupuk, mengakses benih, dan obat-obatan,” ujar Dedi di Pelatihan Teknis Bagi Penyuluh Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative (READSI), di Batangkaluku, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin, 8 Agustus 2022.
Penyuluh juga harus mampu memfasilitasi petani dalam mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Penyuluh harus memberikan fasilitasi kepada petani kepada stakeholder petani untuk membangun agribisinisnya. Penyuluh sebagai inovator, inisiator dan harus menemukan inovasi teknologi spesifik lokasi,” kata Dedi.
Ia menegaskan, Kementerian Pertanian ditugaskan oleh Presiden untuk menyediakan pangan bagi 273 juta jiwa rakyat Indonesia. "Oleh karena itu, Kementerian Pertanian yang harus mampu meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian secara konsisten dan berkesinambungan," katanya.
Peningkatan produksi dan produktivitas hanya dapat dicapai oleh SDM yang profesional dan memiliki kapasitas yang profesional, mandiri dan berdaya saing. Salah satu hasil nyata yakni Indonesia berhasil tidak mengimpor beras dalam tiga tahun terakhir. Namun, Indonesia harus tetap meningkatkan produktivitas pertanian karena dunia sedang terancam oleh krisis pangan.
“Untuk itu, Kementerian Pertanian menjalankan berbagai upaya untuk mengatasi ancaman krisis pangan global. Salah satu strategi yakni menggenjot pangan lokal dan memaksimalkan pemberdayaan petani," katanya.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati, mengatakan Program READSI mengadakan pelatihan teknis bagi penyuluh pertanian pendamping READSI sesuai dengan hasil Mid Term Review supervisi IFAD dan Bappenas terkait sekolah lapang.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dalam bidang pertanian dan meningkatkan kualitas pendampingan penyuluh kepada petani," katanya.
Peserta Pelatihan teknis bagi Penyuluh Pendamping READSI akan mengajar pada sekolah lapang di lokasi asal penyuluh tersebut.
"Selain itu, peserta pelatihan ini juga akan menjadi fasilitator pada Pelatihan Literasi Keuangan bagi Perwakilan Rumah Tangga Petani di wilayah Program READSI yang akan dilaksanakan 20 – 24 Agustus 2022, secara serentak di 342 desa," kata Leli.
Program READSI merupakan upaya pemberdayaan petani melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian secara intensif guna meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Salah satu tujuan yang dicapai adalah meningkatnya pendapatan pertanian di lokasi program.
Ketua DPW Perhiptani Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putra, mengatakan, sebagai garda terdepan, penyuluh pertanian bertugas mendampingi, memotivasi, dan membina masyarakat tani dalam peningkatan produksi, pendapatan dan kesejahteraan petani.
"Tugas ini dilaksanakan dengan menumbuhkan dinamika petani secara berkelompok, memberikan pelayanan untuk mendapatkan kemudahan dan aksebilitas terhadap sumber informasi teknologi, pemasaran, dukungan permodalan dalam mengembangkan usaha taninya, sehingga petani mau mengubah perilakunya ke arah yang lebih baik," katanya.
Untuk melaksanakan tugas ini, penyuluh pertanian harus diberdayakan dan difasilitasi serta di imbangi dengan fungsi-fungsi lain seperti pelayanan, dan pengaturan. "Sehingga kegiatan penyuluhan pertanian dapat berjalan lancar dan memberi manfaat yang efektif dalam membantu petani mencapai kemandirian," ujarnya. (*)