Sementara cabai merah besar kini dibanderol Rp 70.800 per kilogram. Harga cabai jenis itu naik 3,22 persen ketimbang minggu lalu. Sedangkan harga cabai merah keriting Rp 74.10 per kilogram atau naik 2,07 persen.
Lebih jauh, Syahrul menyebutkan, belakangan makin melonggarnya pembatasan mobilitas masyarakat mendorong kenaikan permintaan cabai tak hanya oleh konsumsi rumah tangga, tapi juga oleh hotel, restoran hingga kafe. Dengan produksi yang surplus, ia berharap sejumlah daerah yang produksi cabainya berlebih bisa menyuplainya ke daerah lain yang defisit.
Per Juni lalu, Syahrul memaparkan, produksi cabai besar nasional mencapai 78.040 ton dan cabai rawit 1.723 ton. Adapun kebutuhan untuk cabai besar diperkirakan 76.317 ton sehingga neraca cabai besar surplus 1.723 ton.
Untuk cabai keriting juga terdapat surplus, besarnya 1.403 ton karena kebutuhan nasional bulan Juni diperkirakan 72.159 ton. Data early warning system (EWS) bulan Juni hingga Juli menunjukkan ketersediaan cabai baik cabai besar maupun cabai rawit di Kabupaten Sumedang juga mengalami surplus.
Sementara untuk produksi cabai besar dan rawit bulan Juni sebanyak 515 ton dan 393 ton. Adapun kebutuhan cabai besar dan rawit masing-masing sebesar 324 ton dan 307 ton. Sedangkan untuk bulan Juli, produksi cabai besar dan rawit mencapai 500 ton dan 337 ton, sedangkan kebutuhan untuk kedua cabai tersebut adalah 353 ton dan 321 ton.
BISNIS | HAMDAN C ISMAIL
Baca: Terkini Bisnis: Aplikasi MyPertamina Dapat Bintang 1 dari Warganet, Harga Cabai Meroket
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.