3. Wisata Laut
Pertemuan kemudian membahas soal pembangunan wisata laut dalam konteks ekonomi biru. Menurut Erick, Jokowi ingin agar pembangunan ekonomi biru tersebut dapat turut menjaga alam Indonesia, tidak sekadar mengeksploitasinya.
Erick menyebut destinasi seperti Raja Ampat dan Komodo yang sangat dilindungi, sehingga pemerintah mencoba membangun peta biru secara menyeluruh. Pemerintah menyiapkan wisata laut yang bersahabat dengan alam dan industri cruise atau wisata dengan kedekatan kepada kekeluargaan. "Jadi bukan sekadar entertainment dan tourism,” kata dia.
4. Kebijakan Keuangan Indonesia
Terakhir, pertemuan membahas perbandingan kebijakan keuangan Indonesia dengan banyak negara. Menurut Erick, hal itu dilakukan agar Indonesia bisa lebih kompetitif dan bisa terus menjaring investasi.
“Supaya kita bisa lebih kompetitif dan terus menjaring investasi sebagai pertumbuhan lapangan kerja dan tentu ekonomi Indonesia yang hari ini sangat tumbuh baik dan semua negara mengapresiasi itu,” kata dia.
Empat topik ini dibicarakan Jokowi dengan sejumlah pengusaha. Di antaranya National Security Advisor Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan dan CEO Group G42 Ltd Peng Xiao
CEO Group 42 Ltd Peng Xiao juga sudah pernah bertemu Jokowi. Group 42 merupakan komputasi dan kecerdasan buatan yang berbasis di Abu Dhabi. Dikutip dari laman resminya, Group 42 melayani sejumlah klien seperti pemerintahan, keuangan, kota pintar, hingga energi.
Pada 7 Maret, delegasi UAE bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Saat itu, Peng Xiao hadir bersama Menteri Energi dan Infrastruktur UAE Suhail Mohammed Al Mazroei. Pertemuan saat itu juga membahas tentang IKN Nusantara.
Berikutnya, kepala negara jugab bertemu CEO Abu Dhabi Holding Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group Ashraf Ali. Sejumlah menteri dan pejabat Indonesia juga hadir dalam pertemuan.
Dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Duta Besar Indonesia untuk UAE Husin Bagis, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, dan Kepala Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah.
Baca Juga: Ratusan Eks Karyawan Merpati Air Tuntut Sisa Pesangon ke Erick Thohir