Honda merencanakan investasi modal rendah untuk mengurangi depresiasi harga pada tahun anggaran mendatang. "Untuk pertama kalinya dalam 15 tahun kekuatan resesi memaksa perusahaan melakukan reevaluasi ekspansi proyek," kata Direktur Keuangan Honda Yoichi Hojo, Jumat (13/2).
Perusahaan Jepang ini sepertinya akan mengganti aksesoris khasnya untuk memangkas biaya-biaya sebagai tambahan untuk penundaan sebuah pabrik di Jepang dan ekspansi di India. Penundaan produksi Jazz di Inggris ini mengikuti penurunan penjualan mobil di industri mobil Eropa bulan lalu yang merupakan penjualan terendah dalam dua dekade.
Honda pada awal mulanya telah merencanakan membuat Jazz, yang juga dikenal dengan nama Fit, yang diproduksi di Pabrik Swindon di selatan Inggris pada tahun ini. Produksi akan menyerap 4.800 tenaga kerja yang akan dikerjakan dalam 35 hari sejak April hingga Mei. Jenis Jazz ini sendiri diproduksi di Cina dan Jepang.
Tokyo, sebagai pusat Honda, berencana membelanjakan 610 miliar yen atau US$ 69 miliar (Rp 824 triliun) sebagai investasi modal pada tahun anggaran yang berakhir Maret. Dengan biaya depresiasi diperkirakan 410 miliar yen. Honda memprediksi kerugian kuartal pertama dalam 15 tahun terakhir pada akhir Januari.
Perusahaan ini juga akan meninjau ulang pembelanjaan riset dan pengembangan dengan teknologi ramah lingkungan menjadi prioritas. Biaya riset tahunanan kurang lebih 5 persen dari penjualan. "Persentase itu mungkin akan meningkat sejak penjualan jatuh dan perusahaan menggelontorkan belanja riset," ujar Hojo
Manufaktur Honda makin kompleks ketika perusahaan ini dibuka dan pabrik mesin ditempatkan di sana. Pabrik di Swindon berdiri sejak 1989. Sebuah pabrik lagi ditambahkan pada 1992 dan 2001 untuk meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 250 ribu unit. Honda memproduksi 238 ribu mobil di Swindon pada 2007.
BLOOMBERG | DIAN YULIASTUTI