TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan atau Kemenkeu meminta masyarakat pahami 4L sebelum terjun ke dunia investasi agar tidak terjerat dalam investasi bodong.
“Sebelum bergabung dalam investasi, perlu paham 4L yaitu learn, legal, logic, love or leave it,” ujar Kasi Peraturan Surat Utang Negara (SUN) I Gusti Ngurah Mahendra DJPPR Kemenkeu dalam talkshow daring ORASI “Jalankan Hobi Tak Luput Investasi” di Jakarta, Rabu 9 Juni 2022.
Ngurah menjelaskan unsur L yang pertama yakni learn bertujuan agar masyarakat memahami profil investasi termasuk resiko terburuk dari investasi. Kedua mempelajari legalitas dari investasi yang akan diikuti. Masyarakat, katanya, harus mengetahui regulasi yang menaungi investasi dan pengawas dari investasi tersebut.
“Kalau pasar modal ada UU 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan OJK sebagai pengawas. Nah ini harus clear jangan sampai kita ikut investasi bodong, kalau belum ada legalnya kita masuk dan rugi, bingung mengadu kemana,” ucapnya.
Kemudian, unsur ketiga adalah logic dengan mempertimbangkan return yang diberikan oleh investasi, sehingga penting bagi masyarakat memiliki pemahaman yang cukup mengenai instrumen investasi. Barulah setelah itu bisa diputuskan untuk bergabung atau meninggalkan investasi tersebut.
Ia menegaskan literasi keuangan menjadi ilmu penting khususnya bagi generasi muda karena pengaturan dan pengelolaan keuangan yang baik di masa kini akan berdampak baik untuk masa depan.
Lebih lanjut Ngurah mengajak masyarakat Indonesia untuk memilih Savings Bond Ritel (SBR) 011 sebagai instrumen investasi yang aman karena dijamin negara, terjangkau dengan nilai investasi mulai dari Rp1 juta, mudah karena dapat dipesan melalui sistem online dan menguntungkan karena kupon lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito BUMN.
Selain juga menjadi wujud atau peran aktif kontribusi untuk negeri karena dananya digunakan untuk mendukung pembiayaan APBN termasuk pembiayaan dalam rangka pemulihan dampak COVID-19.
“Masa penawaran hingga 16 Juni sehingga buat Bapak/Ibu masih ada waktu untuk dapat melakukan pembelian SBR011 sebagai alternatif untuk investasi,” ucapnya.
Kupon SBR011 5,5 Persen