Investasi Konsorsium LG
Bahlil berujar realisasi ini di luar dari rencana investasi konsorsium LG di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, untuk mengembangkan industri baterai listrik di Indonesia. “Capaian realisasi investasi kuartal I ini belum LG masuk. Kalau LG masuk pasti lebih tinggi lagi,” kata Bahlil.
Kawasan Industri Terpadu Batang telah terisi penuh untuk pengembangan tahap I seluas 450 hektare. Sementara itu, konsorsium LG akan mengisi 275 hektare KITB dari 1.000 hektare tahap II KITB.
Sedangkan secara keseluruhan, Bahlil mengatakan Kementerian Investasi menargetkan 50 persen dari 4.300 hektare Kawasan Industri Terpadu Batang akan segera terisi. President LG Energy Solution Lee Bang Soo mengatakan investasi proyek grand package konsorsium LG di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, akan mendukung produksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dan 200 gigawatt per tahun.
“Kawasan Industri Batang akan menjadi kawasan industri Electric Vehicle (EV) terpenting di Asia Tenggara untuk masa depan,” kata Lee Bang Soon.
KITB akan menjadi tempat investasi industri baterai listrik Tanah Air, yang di dalamnya konsorsium LG berencana membangun tambang dan pabrik nikel di sini. Konsorsium LG akan bekerja sama dengan PT Aneka Tambang (Antam) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk produksi massal baterai listrik.
Kedua belah pihak akan menandatangani kesepakatan joint venture tambang nikel pada September 2022. Adapun nilai investasi proyek tambang nikel sebesar US$ 9,8 miliar atau Rp 142 triliun dan akan menyerap 20 ribu tenaga kerja.
Baca juga: Bahlil: Produsen Baterai Listrik LG dan Foxconn Akan Investasi di Batang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini