Di sisi lain, menurut Amam, daya tahan nasabah pinjaman di segmen kecil dan menengah kian menguat pada tahun pemulihan ekonomi 2022.
Ia menyebut puncak masa sulit akibat krisis ekonomi terjadi pada Desember 2020, saat sekitar 47,38 persen portofolio kredit di segmen bisnis kecil dan menengah harus direstrukturisasi.
"Angka ini juga sudah mulai turun, terus turun drastis, sekarang tinggal 36,19 persen. Nah ini juga menarik bahwa pada kuartal I 2022 saja itu ada 7.000 lebih nasabah kami yang sudah kembali pulih usahanya, dan kembali mereka menunjukkan kemampuan membayar kredit yang telah menjadi kewajiban mereka, sesuai dengan bunga yang kita miliki," tuturnya.
Menurut Amam, capaian positif tersebut tak terlepas dari langkah yang diambil pemerintah dalam menghadapi pandemi, antara lain dengan menyalurkan stimulus ekonomi pemerintah terhadap pelaku UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga kebijakan relaksasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan keringanan bagi industri keuangan dan perbankan di masa pandemi.
ANTARA
Baca: Jumlah Penumpang Kapal Laut Naik 9 Persen saat Arus Balik, Kemenhub: Rekor
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.