Jika dilihat dari negara tujuannya, Cina menempati peringkat teratas untuk pengimpor komoditas dari Indonesia. Ekspor non-migas ke Cina pada Maret sebesar US$ 5,48 miliar. Kemudian disusul Amerika Serikat dengan ekspor US$ 2,83 miliar dan India US$ 2,06 miliar.
Kontribusi ketiga negara itu terhadap total ekspor 41,34 persen. Adapun ekspor ke ASEAN sebesar US$ 4,98 miliar dan ke Uni Eropa US$ 1,86 miliar.
Di sisi lain, BPS melaporkan bahwa nilai ekspor dari Indonesia ke Rusia dan Ukraina turun pada Maret. Penurunan terjadi setelah kondisi geopolitik kedua negara tersebut memanas.
“Pengurangan ekspor kita lima terbesarnya ke Rusia, itu berkurang US$ 88,1 juta,” ujar Margo.
Ekspor ke Rusia utamanya turun untuk komoditas lemah dan minyak nabati serta mesin atau peralatan elektrik. Sedangkan ekspor ke Ukraina turun sebesar US$ 23,3 juta untuk komoditas lemak, minyak nabati, kertas karton, dan barang elektrik lainnya.
Baca: Flash Sale, Tiket KA Argo Bromo Anggrek Turun dari Rp 590 Ribu Jadi Rp 75 Ribu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.