Fase pertama, mengurangi jejak karbon dengan melakukan peremajaan kapal. Perusahaan menerapkan beberapa metode baru untuk mengoperasikan kapal, pelabuhan, dan terminal yang mampu mengurangi emisi karbon.
Fase kedua, fokus menjadi perusahaan rendah karbon dengan menerapkan kapal-kapal berbahan bakar ganda, desain kapal ramah lingkungan, serta pemanfaatan teknologi canggih untuk efisiensi energi.
Fase ketiga, PIS akan menjadi perusahaan yang netral karbon. “Pada tahap ini kami berencana menggunakan bahan bakar kapal bebas karbon seperti Hidrogen, Amoniak, dan Baterai,” katanya.
Dalam operasinya, Pertamina International Shipping telah memenuhi regulasi nasional maupun konvensi internasional untuk mendukung dan menjalan bisnis yang ramah lingkungan. “Kami meyakini bahwa lingkungan membutuhkan perusahaan yang lebih ramah," ucap Erry.
Oleh karena itu, kata Erry, Pertamina International Shipping harus mengambil langkah nyata untuk menjaga lingkungan tetap hijau. "Sebagai perusahaan logistik kelautan yang terintegrasi, kami berkomitmen untuk menjaga operasional kapal, pelabuhan, dan terminal kami lebih ramah lingkungan."
Baca: Ke Sri Mulyani, Jusuf Hamka Mengaku Tak Tertib Bayar Pajak Selama 35 Tahun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.