Kendati demikian perdagangan RI juga mengalami defisit dengan sejumlah negara yaitu dengan China, Thailand, dan Australia.
"Dengan China defisit 909,4 juta dolar AS. Kalau kita lihat komoditas penyumbang defisitnya yaitu mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya. Kemudian, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya," ujar Margo.
Kemudian defisit perdagangan dengan Thailand yakni 403,6 juta dolar AS, di mana komoditas penyumbang defisit terbesar yaitu gula, kembang gula, plastik, dan barang dari plastik.
Sedangkan defisit dengan Australia sebesar 403,6 juta dolar AS dengan komoditas penyumbang defisit terbesarnya serealia dan bahan bakar mineral.
Secara kumulatif surplus Januari-Februari 2022 mencapai 4,79 miliar dolar AS.
"Dan kalau dilihat pada grafik, mulai dari 2017-2021, surplus di Januari-Februari ini lebih bagus dibandingkan tahun sebelumnya," pungkas Margo.
BACA: BPS Prediksi Hingga April Produksi Padi Meningkat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.