Sebelumnya, Dewan Energi Nasional mendorong pemerintah menangkap momentum kenaikan harga nikel dunia dengan mempercepat produksi baterai untuk kendaraan listrik. Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan bahwa posisi Indonesia cukup strategi dalam pengembangan industri baterai.
Karena itu, akselerasi pengembangan industri ini perlu dilakukan. “Indonesia sedang membangun pabrik baterai yang salah satu bahan bakunya adalah nikel. Jadi ini momentum yang baik untuk mempercepat produksi baterai,” katanya kepada Bisnis, Rabu, 9 Maret 2022.
Harga nikel mengalami lompatan tinggi mencapai US$ 100 ribu per dmt untuk pertama kalinya pada Rabu. Angka ini melonjak akibat sanksi Barat terhadap Rusia, pasalnya Negeri Beruang Merah telah menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022.
London Metal Exchange bahkan menangguhkan alias menyetop perdagangan di pasar nikelnya setelah lonjakan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lonjakan harga pada perdagangan Selasa membuat para pialang berjuang untuk membayar margin call terhadap posisi jual yang tidak menguntungkan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan harga acuan bulan ini naik sebesar 15,51 dolar AS per ton dibandingkan harga acuan pada Februari 2022, yaitu 188,38 dolar AS per ton.
“Meningkatnya eskalasi ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina membuat harga komoditas batu bara global melambung tinggi,” ujarnya dalam keterangannya pada Senin 7 Maret 2022.
Agung menjelaskan bahwa ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina menyebabkan ketidakpastian pasokan gas. Rusia merupakan salah satu produsen gas terbesar di dunia, sehingga adanya konflik tersebut menyebabkan terjadinya kendala pasokan gas di Eropa.
“Negara-negara Eropa bahkan mulai beralih ke batu bara sebagai sumber energi,” jelas Agung.
FAIZ ZAKI | ANTARA | BISNIS
Baca Juga: Sri Mulyani: RI Hadapi Geopolitik yang Rumit, Imbas Harga Komoditas Sangat Nyata