TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sepekan, kondisi di Ukraina tidak kondusif usai Rusia melalukan invansi. Invasi tersebut akan mempengaruhi perdagangan antara Ukraina dengan Indonesia.
Kementerian Perdagangan mencatat transaksi perdagangan Indonesia dengan Ukraina dalam enam tahun terakhir terus mengalami defisit.
Dalam situs Kemendag yang dilihat pada Sabtu, 26 Februari 2022, total perdagangan pada 2016 US$ 872 juta. Nilai itu terdiri dari ekspor US$ 310 juta (sepenuhnya non migas) dan impor US$ 562 juta (sepenuhnya non migas).
Dengan begitu neraca perdagangan Indonesia-Ukraina defisit US$ 251,9 juta di 2016.
Pada 2017 total perdagangan tercatat US$ 835,8 juta. Nilai itu terdiri dari ekspor US$ 296,7 juta dan impor US$ 539 juta. Dengan begitu neraca perdagangan Indonesia-Ukraina defisit US$ 241,3 juta di 2017
Peningkatan perdagangan terjadi pada 2018, di mana total perdagangan US$ 1,05 miliar. Nilai itu terdiri atas ekspor US$ 232,5 juta dan impor US$ 822,8 juta. Dengan begitu neraca perdagangan Indonesia-Ukraina defisit US$ 590,2 juta di 2018.
Pada 2019 total perdagangan Indonesia Ukraina juga meningkat menjadi US$ 1,26 miliar. Nilai itu terdiri atas ekspor US$ 256,1 juta dan impor US$ 1,01 juta. Dengan begitu neraca perdagangan Indonesia-Ukraina defisit US$ 752 juta di 2019.