"Mereka tentu diharapkan mampu mengelola sumber dayanya secara produktif dan terus-menerus bisa menggunakan hasil investasinya untuk hal-hal yang juga sifatnya produktif," katanya.
Sri Mulyani membeberkan indeks inklusi keuangan perempuan di Indonesia saat ini cukup tinggi, yakni 75,15 persen, sedikit lebih rendah dari indeks inklusi keuangan laki-laki yang sebesar 77,24 persen.
Meski sedikit rendah, namun nyatanya indeks tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan indeks inklusi perempuan global yang sebesar 65 persen, dengan jarak yang cukup lebar dengan indeks inklusi laki-laki global, yaitu 72 persen.
BACA: Yakin Pendapatan RI 2021 Lewati Target APBN, Ini Alasan Sri Mulyani