TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) telah meneken kerja sama pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam dengan konsorsium PT Bandara Internasional Batam. Konsorsium itu beranggotakan PT Angkasa Pura I, Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya Tbk (Persero).
Konsorsium Angkasa Pura I-Bandara Incheon sebelumnya memenangkan lelang KPBU dengan masa pengelolaan 25 tahun. Adapun ruang lingkup pengelolaan ini meliputi desain, pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian, dan pemeliharaan.
“Secara resmi Bandara Batam berada berada di bawah pengelolaan Angkasa Pura I melalui PT Bandara Internasional Batam sebagai badan usaha pengelolaan di bawah konsorsium Angkasa Pura I - IIAC – WIKA,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi, Selasa, 21 Desember 2021.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi dan Direktur Utama BUP PT Bandara Internasional Batam Pikri Ilham. Sebelumnya, pada Juli 2021, konsorsium dan BP Batam telah menandatangani perjanjian awal atau heads of agreement.
“Perjanjian kerja sama merupakan komitmen bersama untuk mengembangkan Bandara Hang Nadim sebagai hub logistik dan penumpang sehingga dapat mendukung dalam pembangunan infrastruktur dan menarik mitra investasi lainnya,” ujar Rudi.
President and CEO Incheon International Airport Corporation (IIAC) Kyung-Wook Kim mengatakan penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut merupakan proyek pemerintah-swasta jangka panjang pertama Korea di luar negeri.
“Ini adalah tonggak penting dalam kerja sama masa depan antara Korea dan Indonesia di sektor penerbangan,” kata dia.
Dalam mengelola Bandara Batam, anggota konsorsium memiliki perannya masing-masing. Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan bertanggung jawab mengelola manajemen operasional dan komersial secara umum.
Sedangkan IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum. Sementara itu, WIKA memiliki tanggung jawab mengelola manajemen infrastruktur bandara.
Konsorsium mengharapkan Bandara Batam menjadi hub destinasi penerbangan dan hub logistik di wilayah barat Indonesia. Lokasinya yang strategis lantaran berdampingan dengan pelabuhan kargo serta kawasan industri membuat bandara ini diklaim cocok sebagai pusat logistik pada masa mendatang.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Ganjar Pranowo: Bandra Ngloram Sukses, Selanjutnya Bandara Karimunjawa