Selain itu, Indina menyebut pihaknya juga telah melakukan penyelidikan internal terkait kasus ini. Ia juga memastikan tidak ada kebocoran internal data pengguna di balik kejadian dugaan penipuan ini.
Menurut dia, Kredivo sangat berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan data pengguna dan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas nomor satu perusahaan. “Kredivo selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk para pengguna dan akan mendampingi korban untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” kata dia.
Di sisi lain, Indina menyebut Kredivo juga secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pengguna bahwa pihak Kredivo tidak pernah meminta data sensitif seperti PIN, kode OTP dan jawaban pertanyaan keamanan akun pengguna. Ia menegaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan transaksi atau akun Kredivo, selalu dilakukan melalui akun resmi atau nomor telepon resmi Kredivo.
Adapun Dian dan empat orang yang datang ke kantor Kredivo hanyalah sedikit di antara mereka yang mengaku ditipu dalam kejadian ini. Mereka bersama puluhan korban tergabung di grup khusus yang mereka bentuk di media sosial.
Puluhan korban saling mengadu nasib di dalamnya. Mulai dari nominal pinjaman yang ditagih, laporan polisi yang juga telah dibuat oleh para korban lain, sampai dugaan kalau mereka bisa dihubungi penipu karena data mereka di Kredivo maupun Bukalapak telah bocor.
Korban lain yaitu Doni, 44 tahun, yang tiba-tiba menerima tagihan senilai Rp 11,4 juta. Doni menyebut grup berisi lebih dari 90 orang tersebut dibentuk karena beberapa di antara mereka saling bertemu saat melapor ke kantor Kredivo, Bukalapak, maupun polisi.
Sampai 13 Desember, sudah ada 71 orang yang melaporkan total tagihan yang tiba-tiba mereka terima di dalam grup tersebut. Doni menyebut rata-rata korban di dalam grup ini sudah melapor ke CS Kredivo dan Bukalapak kurang dari satu jam dari kejadian. "Saya dan teman-teman yang tergabung di WA group sudah mencapai 90 orang, tapi pihak Kredivo tidak mau tahu," kata dia.
Tempo menghubungi Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar E Zulpan soal laporan yang disampaikan Kredivo. Termasuk, laporan sejumlah korban lain yang disampaikan ke unit ke sejumlah Polres, di bawah Polda Metro. Tapi hingga berita ini diturunkan, belum ada respons yang diberikan.
Baca: Hasil Investigasi: LRT Jabodebek Tabrakan Akibat Petugas Komunikasi via WA Grup
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.