TEMPO.CO, Jakarta - PT FinAccel Finance Indonesia atau Kredivo telah menerima pengaduan dari sejumlah pengguna layanan di platform mereka yang merasa ditipu. Kredivo langsung membawa masalah ini ke jalur hukum.
"Kami telah membuat laporan kepada Polda Metro Jaya atas dugaan tindakan penipuan yang mengatasnamakan Kredivo tersebut," kata Vice President Marketing and Communication Kredivo Indina Andamari kepada Tempo, Jumat, 17 Desember 2021.
Sebelumnya, ada puluhan orang yang merupakan pengguna Kredivo dan e-commerce Bukalapak, diduga telah menjadi korban penipuan. Mereka mengaku mendapatkan tagihan pinjaman secara tiba-tiba dari Kredivo untuk transaksi yang tidak pernah mereka lakukan di Bukalapak alias fiktif.
Para korban pun ramai-ramai mendatangi kantor Kredivo yang berlokasi di Rukan Permata Senayan, Jakarta Selatan. Salah satunya yaitu korban bernama Dian, 28 tahun, yang datang pada Kamis, 2 Desember 2021. Dian sebelumnya ditipu karena tiba-tiba menerima tagihan Rp 5,7 juta di Kredivo atas transaksi fiktif di Bukalapak.
Dian tak sendirian, tapi datang bersama empat orang lainnya. Di sana, Dian bertemu dengan salah satu tim dari Kredivo bernama Mario. Berbagai bukti penipuan dilaporkan kelima korban, tapi tetap belum ada kejelasan soal tindak lanjut atas tagihan yang mereka terima.
“Mas Mario hanya menampung bukti-bukti penipuan dan surat laporan sebagai bahan kajian,” kata Dian saat dihubungi, Selasa, 14 Desember. Dian pun juga diberitahu Mario kalau Kredivo akan menjadikan bukti-bukti tersebut sebagai laporan ke polisi karena juga menyebut juga menjadi korban dalam kejadian ini.
Indina Andamari, membenarkan kehadiran para korban di kantor perusahaan pada 2 Desember tersebut. “Ada 5 orang yang melaporkan dugaan penyalahgunaan akun yang mengakibatkan adanya transaksi Kredivo di Bukalapak,” kata dia.
Sampai saat ini, Indina menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan para pelapor dan pihak kepolisian terkait penyelidikan kasus tersebut. Tapi, Indina tidak merinci apakah sebenarnya Kredivo juga menjadi korban dalam kejadian ini, termasuk berapa banyak sebenarnya korban yang mengaku telah jadi korban penipuan tersebut.