Adapun sampai Desember 2021, KPPIP memperkirakan bakal ada tambahan 8 proyek lagi didorong penyelesaiannya senilai Rp 94,3 triliun. "Sehingga total menjadi 28 PSN yang akan selesai senilai Rp 130 triliun sepanjang 2021. Untuk tahun 2022, KPPIP mengestimasikan akan ada 29 PSN dapat selesai," kata Wahyu.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim keberadaan proyek strategis nasional atau PSN telah terbukti meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Di tengah keadaan pandemi, PSN sudah selesai menciptakan lebih dari 11 juta tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung," kata Airlangga.
Selain itu, kata dia, investasi pembangunan PSN di berbagai sektor memiliki manfaat terhadap pengembangan wilayah dan perekonomian daerah, serta nilai tambah industri. Penyelesaian PSN disebut sebagai agenda strategis dan prioritas untuk mempercepat pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19.
PSN tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan Pulau Jawa dengan nilai investasi sebesar Rp 1.969,8 triliun atau 34,57 persen, Sumatera Rp 778,4 triliun (13,66 persen), Maluku dan Papua Rp 566,6 triliun (9,94 persen), serta Kalimantan Rp 505,8 triliun (8,87 persen).
Selain itu proyek strategis nasional lainnya di Sulawesi dengan nilai investasi sebesar Rp 276,9 triliun (4,85 persen), Bali dan Nusa Tenggara Rp 58,6 triliun (1,03 persen). Sisanya adalah program dan proyek skala nasional Rp 1.542,4 triliun atau 27,06 persen dari keseluruhan PSN.
Baca: Luhut: Utang Rp 6.000 Triliun Itu Produktif, Bisa Dikembalikan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.