“Karena kenaikan harga batu bara, dampaknya ke gross profit naik signifikan, ada positive swing juga dalam operating income dan profit kita. Juga net income ke perusahaan induk,” tuturnya.
Berikutnya, kata Nugroho, beban pendapatan naik 14 persen dari US$ 2,46 miliar menjadi US$ 2,8 miliar. Laba kotor perusahaan naik 3 kali lipat dari US$ 305,9 juta pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi US$ 946,7 juta pada periode serupa tahun ini.
Adapun laba usaha naik 4 kali lipat dari US$ 156,9 juta sampai kuartal III tahun lalu ke US$ 756,8 juta periode yang sama tahun ini. Pada margin usaha juga meningkat tajam dari 5,7 persen berbanding dengan 20 persen pada 2021.
Lalu laba Bumi Resources sebelum pajak juga berbalik positif dari tahun lalu tercatat rugi US$ 38,4 juta menjadi laba US$ 598,8 juta. Selanjutnya, total laba bersih juga berbalik dari rugi US$ 94,1 juta sampai kuartal III tahun 2020 menjadi laba US$ 243,3 juta pada periode yang sama tahun ini.
BISNIS
Baca: Menteri PUPR Tunjuk Danis Sumadilaga jadi Ketua Satgas Pembangunan IKN