Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Kementerian PUPR pun bakal mengerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak. Misalnya dengan tambahan satu unit eksavator, dua unit loader, tiga dump truck, dan perlengkapan tambahan berupa set lighting lampu, unit MTA dan alkon, 2 drum solar serta oli hidrolik dan oli mesin.
Sementara itu Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali melakukan pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas, baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten. BBPJN mengerahkan 3 unit loader, 1 unit grader, 4 unit excavator, 1 unit dozer, 4 unit dump truck, dan 1 unit water tank dengan kapasitas 5.000 liter.
Adapun erupsi Gunung Semeru sebelumnya terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB. Gunung mengeluarkan abu vulkanik yang mengarah ke wilayah Besuk Koboan. Tercatat wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro di Kabupaten Lumajang.
Data di lokasi menunjukkan erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang berada di Desa Supiturang dan Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Sumber Wuluh di Kecamatan Candipuro. Saat ini masih terus dilakukan pendataan ihwal kerusakan dan korban jiwa.
Baca Juga: Begini Dampak Ekonomi Akibat Putusnya Jalur Selatan Lumajang Usai Erupsi Semeru
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.