Dari total panjang Trans Sumatera sepanjang 3.044 kilometer tersebut, panjang jalur utama mencapai 2.121 kilometer, dengan yang telah beroperasi sepanjang 651 kilometer. Untuk panjang jalur penghubung atau feeder sekitar 923 kilometer, di mana saat ini yang telah beroperasi panjangnya 22 kilometer, yakni ruas Palembang–Sp. Indralaya 22 kilometer.
“Kami terus berupaya menyambung, baik dari sisi selatan, tengah, maupun dari utara,” ucap Triono.
Pj. EVP Divisi Perencanaan Jalan Tol PT Hutama Karya (Persero) Iwan Hermawan sebelumnya menjelaskan, pihaknya akan memulai pembangunan jalan tol Trans Sumatera tahap 2 sepanjang 574 kilometer pada pertengahan 2022.
Total nilai investasi untuk pembangunan ruas JTTS tahap kedua ini mencapai Rp 102,794 triliun. Saat ini masih dilakukan pematangan desain JTTS tahap 2 yang mengakomodasi perubahan-perubahan akibat kondisi topografi yang geotekniknya.
“Setelah desainnya matang, baru dapat dipastikan konstruksi bisa dimulai. Kira-kira pertengahan 2022. Pendanaannya salah satunya dari PMN. Untuk pembiayaan tahap 2 ruas JTTS ini kami terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Keuangan,” ujar Iwan.
Adapun, terdapat 3 ruas yang masuk dalam tahap 2, yakni
- Tol Betung–Tempino–Jambi sepanjang 169 kilometer dengan nilai investasi Rp 25,201 triliun,
- Tol Jambi–Rengat yang membentang 198 kilometer dengan nilai investasi Rp 34,199 triliun, dan
- Tol Rengat–Pekanbaru sepanjang 207 kilometer dengan nilai investasi Rp 43,474 triliun.