TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Australia memberikan imbauan tentang vaksinasi kepada wisatawan yang akan masuk ke negaranya setelah perbatasan internasional dibuka secara bertahap. Pemerintah setempat menyatakan tidak mengakui vaksin Sinopharm yang dalam labelnya menampilkan jenis tertentu, seperti Sinopharm Wuhan.
"Contoh nama merek yang tidak memenuhi kriteria dan tidak dapat diterima antara lain Sinopharm (hanya Sinopharm tanpa keterangan), Sinopharm WIBP, dan Sinopharm Wuhan," tulis pemerintah setempat di situs resmi Passports.gov.au seperti dikutip pada Senin, 22 November 2021.
Label vaksin Sinopharm tanpa keterangan tidak tergolong sebagai vaksin yang diakui lantaran tidak diketahui apakah vaksin tersebut merujuk pada Sinopharm Wuhan atau bukan. Adapun imbauan itu dikeluarkan sejak Pemerintah Australia membuka wilayah perbatasannya pada 1 November lalu.
Sejauh ini terdapat dua jenis vaksin Sinopharm yang masing-masing merupakan Sinopharm Beijing dan Sinopharm Wuhan. Pemerintah Australia memastikan hanya vaksin Beijing yang diterima di negara mereka.
Nama merek pada sertifikat yang menunjukkan versi Beijing dan memenuhi kritetria pemerintah setempat adalah Sinopharm BBIBP-CorV, Sinopharm BBIBP, Beijing Bio-Institute of Biological Products, Beijing Institute of Biological Products, Sinopharm BIBP Sinopharm BIBP-CorV, Sinopharm CNBG BBIBP, Sinopharm CNBG BIBP, Sinopharm Covid Vaccine BIBP, Sinopharm Beijing. Kemudian, BBIBP-CorV, BBIBP (Vero Cells), BIBP, BIBP-CorV, Sinopharm Covilo, dan Covilo.
Penerima vaksin Sinopharm Beijing diizinkan masuk ke Australia bila telah memperoleh dua kali dosis vaksinasi. Penerima vaksin Sinopharm Beijing yang diizinkan masuk ialah yang berusia 18 sampai 60 tahun.