TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi angkat bicara soal rencana vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster untuk masyarakat umum.
Ia menyebutkan vaksin booster untuk masyarakat umum hingga kini masih belum final. "Masih menunggu rekomendasi global dan juga cakupan minimum 50-60 persen dosis lengkap," ujar Nadia ketika dihubungi, Kamis, 18 November 2021.
Nadia mengatakan rekomendasi dan teknis pelaksanaan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO diperlukan lantaran perlu ada pengaturan jangka waktu kapan dosis ketiga dapat diberikan.
"Lalu, apakah sama atau beda jenis vaksinnya dan pengelolaan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)-nya seperti apa," kata Nadia.
Untuk saat ini, kata Nadia, pemerintah baru akan menyediakan vaksinasi booster untuk kelompok rentan, yaitu masyarakat lanjut usia dan penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan. Menurut dia, hal tersebut sesuai dengan rekomendasi WHO.
"Untuk tetap prioritas vaksin booster kepada kelompok rentan karena masih banyak yang belum mendapatkan vaksin dosis lengkap dan global itu baru 40 persen yang tervaksinasi," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah sudah mulai membahas skema vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster untuk masyarakat umum. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, ujar dia, vaksin dosis ketiga diharapkan bisa disuntikkan kepada masyarakat pada awal 2022.