TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Financial Group (IFG) dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales and Purchase Agreement/CSPA) guna memperkuat posisi holding di pasar asuransi. Upaya ini diwujudkan melalui pembelian 10 persen saham PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (Mandiri InHealth) milik Jasindo oleh IFG.
"Pembelian saham Mandiri InHealth merupakan upaya serius IFG dalam menata fokus bisnis anak perusahaan, khususnya Jasindo, yang semakin memperkuat fokus bisnisnya di sektor asuransi umum," kata Direktur Utama IFG Robertus BiIlitea dalam keterangan tertulis, Senin, 8 November 2021.
Di sisi lain, hal ini sejalan dengan strategi IFG sebagai holding untuk memperluas dan memperkuat portofolio proteksi di pasar asuransi kesehatan. Dia melihat proteksi melalui asuransi kesehatan merupakan hal yang paling relevan dengan situasi saat ini, di mana aspek kesehatan menjadi prioritas utama di tengah masa pandemi.
Melalui kerja sama dengan Mandiri InHealth, menurutnya, akan tercipta peluang besar lainnya melalui kolaborasi BUMN yang semakin kokoh untuk melanjutkan pertumbuhan pasar asuransi Indonesia dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas.
Prinsip ini selaras dengan peran IFG dalam industri keuangan Indonesia guna menciptakan produk dan jasa layanan yang inovatif, cermat, tepat, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Direktur Bisnis IFG, Pantro Silitonga mengatakan pembelian 10 persen saham Mandiri InHealth merupakan langkah awal dan progresif yang dilakukan untuk kedepannya bisa mambangun kerjasama yang lebih erat.
"Kerjasama ini tentunya merupakan kemitraan strategis di mana Mandiri InHealth memiliki kompetensi dalam hal jaringan fasilitas kesehatan yang luas, hingga kemampuan third party administrator (TPA), sementara IFG memiliki keunggulan dalam jaringan distribusi, baik untuk korporat maupun ritel," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Plt Direktur Utama Asuransi Jasindo, Linggarsari Suharso menyambut baik penjualan saham Mandiri InHealth yang dimiliki Jasindo kepada IFG.
"Keputusan ini sejalan dengan upaya Jasindo untuk menaruh fokus lebih besar pada lini bisnis yang kami jalankan sebagai perusahaan asuransi umum," kata Linggarsari.
Secara berkesinambungan, kata dia, perseroan juga melakukan review portofolio dan inovasi produk serta layanan, termasuk penempatan investasi yang prudent demi memperkuat fundamental Jasindo ke depannya.
Baca Juga: Lampaui Target, IFG Raup Laba Rp 1,8 Triliun pada Semester I 2021
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.