TEMPO.CO, Jakarta - Country Head of Corporate Affairs Citibank Indonesia, Puni A. Anjungsari, menegaskan, saat ini proses penjualan bisnis consumer banking Citigroup di Indonesia masih berjalan.
"Kami senantiasa berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik bagi karyawan, klien, dan pemegang saham kami di seluruh negara dimana kami melakukan penjualan bisnis consumer banking," ujar Puni kepada Tempo, Ahad petang, 24 Oktober 2021.
Pernyataan Puni itu menanggapi informasi terkait DBS Group Holdings Ltd. dan Standard Chartered Plc yang dikabarkan tertarik membeli bisnis retail milik Citigroup Inc. di Asia.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis lalu, 21 Oktober 2021, kedua institusi itu disebutkan berminat untuk menawar aset retail Citigroup di Indonesia, Filipina, Taiwan, India, dan Thailand yang akan berakhir pada pekan ini.
Penjualan aset tersebut menawarkan kesempatan bagi pembeli untuk meningkatkan bisnis kartu kredit serta wealth management di lima negara tersebut. Penjualan ini memilik daya tarik tinggi sebab pendapatan bunga karena biaya yang tinggi di wilayah ini sudah tak lagi sesuai dengan strategi baru Citi.
Lebih jauh, Puni menjelaskan, proses diskusi Citigroup dengan sejumlah pembeli potensial masih terus dilakukan. "Diskusi dengan para pembeli potensial saat ini masih terus berlanjut di semua pasar dengan minat yang cukup kuat," tuturnya.
Puni memaparkan, dengan berjalannya proses divestasi consumer banking, Citibank tetap berkomitmen untuk mengembangkan bisnis institusional kami di semua pasar. "Termasuk Indonesia, yang mewakili bagian penting dari jaringan global kami."
Citigroup sebelumnya sudah mengumumkan bakal memutuskan keluar dari bisnis retail dari 13 pasar di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Bisnisnya di Australia dijual ke National Australia Bank Ltd. pada bulan Agustus.
Kabar rencana keluar dari bisnis bank retail global tersebut sebelumnya disampaikan Citigroup Inc. usai penyampaian rilis hasil kinerja keuangan kuartal pertama tahun 2021. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Citi Jane Fraser melalui siaran pers.
Citi, kata Jane Fraser saat itu, akan memfokuskan kehadiran bisnis Global Consumer Bank di Asia dan Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) pada empat global wealth center. Keempat di global wealth center yang dimaksud adalah Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan London.