Sementara itu, saham Bank BNI (BBNI) menjadi saham yang paling banyak dilepas asing dengan nilai net sell Rp 73,6 miliar. Posisi itu diikuti Adaro Energy atau ADRO dengan nilai jual Rp 71,4 miliar dan Capital Fianncial Indonesia (CASA) dengan nilai transaksi Rp 63,7 miliar.
Setelah harga batu bara melonjak tajam, saham sektor pertambangan komoditas energi itu menunjukkan pelemahan. Saham Indo Tambangraya melemah 2 persen, Adaro Energy 1 persen, dan Bumi Resources 1 persen.
Sementara itu, indeks sektor infrastruktur menjadi pengungkit tertinggi dengan kenaikan 1,4 persen. Pergerakan ini didorong menguatnya saham sejumlah BUMN Karya, seperti Wijaya Karya yang naik 6,8 persen; Adhi Karya 6,4 persen, dan PT PP 6,3 persen.
Berikut saham pengisi lima besar top gainer dan top loser di sesi pertama ini.
1. Top gainer
- PBSA (+24,6 persen ke Rp 785 per saham)
- KOPI (+24,5 persen ke Rp 710 per saham)
- PANI (+24,4 persen ke Rp 605 per saham)
- INCF (+23,2 persen ke Rp 360 per saham)
- IBST (+19,9 persen ke Rp 7.375 per saham)
2. Top loser:
- DART (-6,9 persen ke Rp 214 per saham)
- HOPE (-6,9 persen ke Rp 108 per saham)
- SWAT (-6,9 persen ke Rp 135 per saham)
- LMSH (-6,8 persen ke Rp 745 per saham)
- ABBA (-6,8 persen ke Rp 408 per saham)
Kemarin, IHSG menutup sesi perdagangan di titik 6.460 atau 0,34 persen lebih rendah dari angka penutupan akhir pekan lalu yang di level 6.482. Nyaris semua indeks sektoral melemah pada perdagangan kemarin.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: Wanda Hamidah Merasa Ditipu Prudential, Begini Kronologinya