TEMPO.CO, Jakarta – Indeks harga saham gabungan atau IHSG ditutup menguat pada perdagangan sesi I, Selasa, 12 Oktober 2021 di tengah performa negatif bursa Amerika Serikat dan Asia. Indeks berada di level 6.495 atau meningkat 0,5 persen dari penutupan awal pekan kemarin, 11 Oktober, di posisi 6.460.
“Bursa Amerika Serikat melemah pada perdagangan semalam. Dow melemah -0,7 persen; begitu juga dengan S&P 500 -0,7 persen; dan Nasdaq -0,6 persen,” tutur tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2021.
Penurunan performa bursa saham Amerika didorong oleh kekhawatiran lonjakan harga minyak. Prospek ekonomi Amerika juga menjadi faktor yang menyebabkan pasar tertekan.
Sama seperti Amerika, Bursa Asia juga menunjukkan pergerakan yang cenderung negatif. Di akhir sesi pertama hari ini, Nikkei terpantau anjlok 1 persen. Sedangkan Shanghai melemah 1 persen; STI 0,6 persen; Hang Seng 1 persen; dan Kospi 1,4 persen.
Di bursa Indonesia, sebanyak 256 saham menguat, 257 melemah, dan 161 stagnan pada sesi pertama perdagangan. Nilai transaksi yang tercatat sepanjang sesi pertama mencapai Rp 11,5 triliun. Di pasar reguler, beli bersih asing mencapai Rp 709,3 miliar. Sedangkan di pasar negosiasi, jual bersih asing sebesar Rp 1,85 triliun.
Saham perusahaan pelat merah, Bank Mandiri (BMRI), menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di sesi pertama. Nilai transaksi pembelian mencapai Rp 213,6 miliar, diikuti Bank BRI atau BBRI Rp 186,8 miliar; dan Merdeka Copper Gold atau MDKA Rp 64,9 miliar.