HERO akan menggunakan hasil dari transaksi ini untuk mengurangi fasilitas pinjaman dan mendukung kebutuhan modal kerja dan operasional perseroan.
Selain itu, penjualan ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan serta memberikan perseroan fleksibilitas keuangan untuk mendukung inisiatif pertumbuhan di masa depan.
“Perseroan diharapkan untuk membukukan pendapatan dari penjualan aset IKEA Sentul City yang akan meningkatkan nilai buku ekuitas di neraca Perseroan,” tulis manajemen.
HERO saat ini tengah menghadapi tekanan dari pandemi Covid-19 dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini diprediksi tetap terjadi hingga akhir tahun 2021.
Posisi neraca keuangan HERO menurun secara signifikan selama 12 bulan terakhir dengan membukukan posisi kas bersih sebesar Rp 168 miliar dan melaporkan posisi utang bersih sebesar Rp 463 miliar pada 2020.
Baca juga: HERO Jual IKEA Sentul City Senilai Rp 280 Miliar, karena Terbelit Utang?