Usulan diterima dengan nominal yang sama. Sehingga, total ada tambahan suntikan modal Rp 16,9 triliun (Hutama dan Waskita). "Terima kasih atas dukungan komisi 6," kata Erick.
Aneka suntikan modal ini juga sempat direspon oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Anggota BPJT Eka Pria Anas menganggap wajar aliran deras PMN untuk proyek jalan tol.
Proyek penugasan pemerintah, kata dia, umumnya memiliki rasio pengembalian investasi yang rendah. Hutama Karya, contohnya, sudah menjadi langganan penerima PMN untuk menggap jalan tol Trans Sumatera.
"Lalu lintas harian di Sumatera masih rendah. Kalau tak ada PMN perusahaan bisa kesulitan keuangan," ujarnya, dikutip dari Koran Tempo, 27 Agustus 2021.
BACA: PMN Waskita Karya Rp 7,9 T untuk Rampungkan 7 Ruas Tol di Jawa dan Sumatera