Menurut mantan Gubernur DKI ini, pembangunan SDM tetap menjadi agenda prioritas Indonesia. Pasalnya, kata dia, Indonesia harus bisa memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi.
"Kita harus menyiapkan SDM yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, berakhlak mulia, dan menjaga jati diri budaya bangsa," ujar dia.
Adapun pembangunan infrastruktur dianggarkan Rp 384,8 triliun. Ia mengatakan pembangunan infrastruktur diarahkan antara lain untuk mendukung penguatan penyediaan pelayanan dasar; serta mendukung peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas.
Anggaran tersebut juga diperlukan untuk menyediakan infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, andal, dan memperhatikan aspek lingkungan; serta pemerataan infrastruktur dan akses Teknologi Informasi dan Komunikasi.
"Untuk mendukung target pembangunan infrastruktur, strategi memadukan anggaran dengan bauran pendanaan atau blended finance akan terus dilakukan," tutur mantan Wali Kota Solo ini.
Selain itu, pada tahun 2022, anggaran transfer ke daerah dan dana desa direncanakan sebesar Rp 770,4 triliun. Anggaran itu akan difokuskan antara lain pada meningkatkan kualitas belanja daerah agar terjadi percepatan dalam peningkatan dan pemerataan kesejahteraan.
Baca Juga: Tema HAM dan Pemberantasan Korupsi Absen dalam Pidato Kenegaraan Jokowi