1. Jangan beri informasi pribadi kepada siapa pun
Ruby mengatakan para nasabah mesti sangat waspada dan hati-hati dengan tidak membagi informasi-informasi pribadinya di mana pun dan kepada siapa pun. Sebab, data tersebut rentan disalahgunakan.
"Jangan beri informasi pribadi apapun kepada siapapun, bahkan kepada keluarga. Apalagi pihak bank yang hanya lewat telepon," ujar dia.
2. Berpikir sebelum mengklik
Menurut Ruby, nasabah juga mesti berhati-hati dan berpikir panjang sebelum mengunjungi website tertentu. Dalam kasus Wirawan, misalnya, nasabah harus menaruh curiga dengan instruksi mengunjungi laman jeniusbtpn.com.
"Kenapa tidak dikirim dalam bentuk link di whatsapp atau email. Tapi kan kalau whatsapp atau email dua itu akan ketahuan bahwa itu phising. Sehingga digunakanlah metode seperti itu. Yaitu ditelpon dan diarahkan. Sehingga tidak akan terdeteksi sebagai phising. Karena diinfokan langsung," kata dia.
Nasabah mesti memastikan bahwa laman yang dimaksud adalah laman resmi perseroan. Kalau tidak yakin, nasabah bisa langsung menanyakannya kepada call center resmi perbankan.
3. Pastikan keamanan email dan nomor ponsel
Ruby berujar email dan nomor ponsel adalah salah satu celah masuk para pelaku kejahatan digital untuk mengambilalih akun bank digital. Pasalnya, dua media itu kerap digunakan untuk menerima informasi penting.
"Informasi penting biasanya datang lewat email, dan OTP lewat ponsel. Jadi harus dipastikan keamanannya," ujar Ruby.
Ruby meyakini, kalau tiga hal itu dilakukan, maka nasabah bank digital bisa terhindar dari modus-modus kejahatan yang juga menimpa nasabah BTPN Wirawan.
Baca juga: Soal Ratusan Juta Dana Nasabah Raib, BTPN Siap Diperiksa Polisi Pekan Depan