TEMPO.CO, Jakarta - IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, akan menginvestasikan hingga Rp 451 miliar atau setara US$31 juta kepada PT Adi Sarana Armada (ASSA).
“Kami menghargai kepercayaan dan kemitraan IFC, anggota Grup Bank Dunia khususnya di masa-masa krusial seperti ini. Kami sangat menyambut IFC untuk menjadi pemegang saham kami setelah konversi daripada obligasi konversi,” kata Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Juli 2921.
Prodjo mengatakan dukungan ini akan membantu ASSA untuk terus membangun bisnis yang berkelanjutan di semua lini bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Selain mengembangkan bisnis utamanya dalam sektor leasing kendaraan bermotor, ASSA juga berencana memperluas sektor pelayanan logistik pengiriman ekspresnya melalui PT Tri Adi Bersama, atau dikenal dengan nama Anteraja, dan memperluas layanan logistik bagi sektor e-commerce di Indonesia.
Investasi IFC dilakukan dalam bentuk pembelian obligasi konversi yang tercatat di pasar modal, selama dua tahun, dan tanpa bunga, yang diterbitkan melalui penawaran hak memesan efek terlebih dahulu oleh ASSA.
Penerbitan obligasi konversi itu dilaksanakan di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan merupakan salah satu yang pertama sejak adanya pembaruan peraturan pada tahun 2019 yang diberlakukan untuk memperkuat perlindungan hak-hak pemegang saham minoritas, menarik investor internasional dan memperdalam pasar modal di Indonesia.