"Home Credit sendiri juga terus menguatkan kemitraan dengan beberapa brand smartphone besar dan berbagai merchant, baik itu e-commerce, ritel, dan toko-toko gawai konvensional yang tersebar di Indonesia. Kami ingin memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada masyarakat termasuk dalam memiliki smartphone," kata Animesh.
Tren penggunaan smartphone oleh masyarakat Indonesia memang semakin berkembang. Berdasarkan survei Jakpat bertajuk ‘Indonesia Mobile Habit Trend 2020’, kebutuhan untuk mengakses internet apalagi selama pandemi semakin mendorong intensitas penggunaan ponsel pintar.
Dilihat dari hasil survei yang melibatkan 2.368 responden, penggunaan untuk komunikasi termasuk media sosial ada di urutan pertama atau sebanyak 97,3 persen responden melakukan aktivitas ini, lalu aktivitas hiburan seperti gaming dan streaming film/musik 76 persen, belanja dan transaksi online 74 persen, jasa transportasi dan pengiriman 52,6 persen, kegiatan belajar dan bekerja jarak jauh 50,2 persen, dan akses informasi kesehatan serta olahraga 27,9 persen.
Jika melihat pertumbuhan pasar ponsel pintar secara nasional, data dari lembaga riset global GFK, menunjukkan bahwa terdapat kenaikan pada total nilai penjualan dari kuartal IV 2020 sebesar Rp 34,5 miliar menjadi 34,7 miliar di kuartal I 2021. Dilihat secara year-on-year (kuartal I 2020 vs kuartal I 2021), terdapat kenaikan sebesar 19,2 persen untuk nilai penjualan ponsel pintar dan 16 persen kenaikan pada total unit yang terjual.
Baca Juga: Home Credit Buka Beasiswa Belajar Coding Bagi 100 Penyandang Disabilitas