Rekomendasi pertama adalah keteguhan pemerintah dalam memerangi penyebaran Covid-19 karena akan mampu mengakhiri krisis kesehatan sekaligus ekonomi.
Hal itu dapat dilakukan dengan akselerasi vaksinasi, memastikan kapasitas untuk testing dan tracing tercukupi dengan baik, serta upaya untuk membatasi mobilitas masyarakat.
Rekomendasi kedua adalah menjaga kebijakan moneter serta menstimulasi kredit untuk terus bertumbuh dengan cara mengelola proses keuangan eksternal.
“Kemudian beberapa program memberikan dukungan seperti subsidi dan suku bunga ini juga bisa digunakan untuk terus mendorong kredit,” ujarnya.
Rekomendasi ketiga adalah memberikan dukungan fiskal dalam jangka pendek dengan tetap menjaga kesinambungan fiskal di jangka menengah.
Ia menjelaskan strategi fiskal jangka menengah akan memberikan ruang fiskal dan meningkatkan rasa percaya para investor.
“Kita juga perlu terus mendukung rumah tangga miskin dan rentan serta firma-firma kecil sehingga pemulihan bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Rekomendasi terakhir yakni peningkatan penciptaan lapangan kerja produktif baik bagi perempuan maupun laki laki.
“Pandemi memberikan tantangan lapangan pekerjaan bagi Indonesia namun di masa krisis kita punya peluang untuk mereformasi dan menjadi lebih baik lagi,” ujar Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste tersebut.
ANTARA
Baca juga: Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI pada 2022 di Bawah Target Pemerintah