Sepanjang periode Januari – April 2021, ekspor terbesar adalah ke Tiongkok dengan nilai US$ 3,93 miliar, ke Amerika Serikat (US$ 2,03 miliar) dan Jepang (US$ 1,32 miliar). Kontribusi ekspor ke tiga negara tersebut mencapai 41,56 persen terhadap total nilai ekspor.
Sementara itu ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa berturut-turut sebesar US$ 3,59 miliar dan US$ 1,39 miliar.
Panutan juga menyampaikan, sinyal pemulihan ekonomi terus menguat dari kenaikan impor bahan baku/penolong dan barang modal. Pada April 2021 impor barang bahan baku/penolong naik 33,24 persen dan impor barang modal meningkat 11,55 persen dibandingkan dengan bulan April 2020.
"Peningkatan impor yang tinggi pada kelompok bahan baku/penolong dan barang modal menunjukkan pemulihan ekonomi yang cukup buat pada triwulan II/2021 ini," jelas Panutan.
Sebagai catatan, pada bulan April 2021, total impor mencapai US$ 16,29 miliar. Jika dibandingkan dengan April 2020, KSP mencatat total impor meningkat 29,93 persen dengan rincian impor non migas meningkat 22,10 persen sedangkan impor migas meningkat 136,86 persen.
BACA: Impor Bahan Baku Naik, KSP Sebut Sinyal Ekonomi Pulih Semakin Jelas
HENDARTYO HANGGI